Journey of Amih-hood :)

Playdate Perdana Sie. Pendidikan Anak Serpong Garden Sudah tujuh tahun sejak saya lulus dari jenjang pendidikan formal saya yang terakhir. Dan sudah tujuh tahun pula saya memegang Janji Wisuda yang diikrarkan pada tanggal 23 Oktober 2010. Saya masih ingat ketika saya berikrar, mata saya sampai berkaca-kaca. Belum lagi setelah janji selesai dibacakan, lagu "Padamu Negeri" dinyanyikan. Alhamdulillah saya langsung dikasih kesempatan untuk menunaikan janji saya. Saya di wisuda hari Sabtu, dan hari Senin nya adalah hari pertama saya on the job training di perusahaan yang sampai saat ini masih menjadi ranah pekerjaan publik saya. Tapi jujur, setelah berkeluarga, kok saya makin banyak merasa jenuh ya bekerja di kantor. Jenuh penat stress bosan bete bete bete aaaah.. Emang gini ya berkontribusi kepada bangsa? kok jauh banget sih? Salah satu stakeholder dari kinerja saya memang Pemerintah, tapi kok rasanya ngawang banget ya, gak konkrit. Ahh.. saya ini sebenernya...

Kian dan topi kesayangannya : Baby Shark! Sejak mengikuti sekolah terkait integrasi sensori pada bulan lalu, saya makin ngerasa kalau PR saya utk mengisi piramida integrasi sensori anak itu banyaaak sekali. Secara saya teh cuma bisa nemenin #KianAF kalau malem dan wiken aja.. Alhamdulillah selama saya di kantor, dua minggu sekali Kian bermain di Rumah Aktivitas yang memiliki kurikulum berbasis sensori, jadi Kian tetap mendapatkan stimulasi. Kemarin malam, sehabis kena imbas bahasan kuliner nikmat dan hangat di hampir semua grup wa emak-emak, saya jadi pengen makan baso. Karena warung baso favorit teh jaraknya lumayan jauh dari rumah, jadi kita ke Supermarket terdekat aja yuk! Berbekal asas sintesis dari materi kuliah, saya memanfaatkan momen ini untuk sekaligus mengajak Kian beraktivitas sensori. Selama ini kalau saya ke Supermarket Kian pasti akan saya taruh di troli belanja, kali ini kita jalan kaki aja yuk berdua untuk lebih memudahkan proses belajar. Sebelum s...

Walaupun sudah giat untuk konsisten merencanakan keuangan, terkadang jiwa impulsif saya masih suka muncul sembarangan heuheuheuheu (jangan dicontoh ya).. Apalagi kalau dengan iming-iming diskon. Hari Minggu kemarin padahal kami hanya berencana mengambil barang di kantor saya yang terletak di bilangan Sudirman, Jakarta. Iya, saya emang seneng banget hanging out with no plan , apalagi setelah berkeluarga. Makanya di mobil itu selalu  standby satu tas yang berisi baju ganti Kian (lengkap dengan sabun mandi dan handuk), traveling stroller , tikar lipat, dan juga koran dan kantong kresek (hahaha ini penting banget loh) Kalau udah sampe Jakarta, trus pulang lagi ke Cisauk, duh sayang banget yaaa lama di jalan.. Trus ngapain dong kita? Ancol? udah kesiangan.  Mall? hmm.. mau ngapaiiin Kota Tua? udah mau ujan. Lalu saya langsung buka dompet. Tengah bulan gini emang pasti lagi kere. Paling cuma bisa mengandalkan promo kartu aja. Buka-buka web mandiri, ee...

Akhir pekan memang selalu menjadi waktu yang pas untuk merealisasikan rencana kegiatan bersama anak. Aktivitas apa saja bisa dilakukan, mulai dari bikin art & craft , field trip, bermalam di rumah Eyang.. sampai traveling ke tempat baru. Terinspirasi dari Hari Satwa Nasional yang jatuh pada tanggal 5 November 2017, Saya mau mengajak Kian untuk belajar nyata tentang satwa. Karena hari Sabtu saya ada agenda di Riang Kemintang sampai siang, lalu sorenya harus arisan di dekat rumah, maka kita main aja yuk ke rumah tetangga yang memelihara banyaak sekali kucing. Namanya Tante Muji, orangnya ramah dan ceria. Beliau sayang sekali dengan kucing, dan memiliki banyaak sekali peliharaan kucing. saya dan BoB cat alias Black on Black :) Si Kembar :) Kian dan Tante Muji Lagi pada nyempil di cat hammock Kucing Senior, guedeeee banget sampe Kian meringkuk ketakutan :) "Mih, kok ada tangga? buat siapa?", tanya Kian dengan jenaka :) ...

Ilmu itu tidak diciptakan oleh manusia, Alloh SWT - lah yang menciptakan seluruh ilmu, dan manusia-lah yang mencarinya. Tapi pencarian tersebut tidaklah akan berbuah hasil jika ilmu yang didapat tidak membawa manfaat minimal untuk diri sendiri, terlebih untuk orang-orang sekitar. Ilmu yang tidak dipraktikkan, bagaikan sebilah pisau yang tidak pernah diasah. Lama kelamaan pasti akan tumpul. Pepatah sederhana diataslah yang menginspirasi saya untuk tak henti-hentinya belajar mendidik anak. Karena saya sadar "gelas" saya ini sangatlah kosong dan sangatlah haus akan ilmu, terutama untuk menjadi seorang Ibu. Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan mendapat materi terkait pengasuhan anak, tentang bagaimana sebetulnya punishment dan reward bukanlah sebuah bentuk penanaman motivasi kepada anak untuk berbuat sesuatu yang baik dan meninggalkan sesuatu yang tidak baik. Saya dikenalkan dengan sebuah istilah “ logical and natural consequences ” dan bagaimana a...

Baso Tahu Ayam Kukus, Nyam!  Beberapa hari ini hujan mengguyur Cisauk dengan rutin. Sabtu, Minggu, Senin, dan Selasa malam terasa alarm lapar akibat cuaca yang makin dingin.. hehehe (alesan).. Oiya masih inget kan ya wiken kemarin saya abis bikin Semur Daging menggunakan takahi? Buat yang belum liat postingan saya di IG, sila klik disini . Nah karena daging yang dihasilkan enak banget, walhasil kuah Semur Daging masih ada sisa sekitar 400-500ml, dan sayapun membeli tahu coklat sebagai isian Semur. Sebetulnya tahu yang dibutuhkan hanya 2-3pcs, tapi kan kalau beli tahu harus sebungkus yaaa.. Jadilah sekarang tahu coklatnya yang nyisa di kulkas.. heuheuheu.. Nengok isi kulkas : ada frozen minced chicken (yaelah bilang aja ayam giling beku keleus) Nengok isi lemari : ada minyak wijen, baceman bawang putih, dan tepung sagu Oke marilah kita bikin baso tahu ayam a la Amih! lagi2 ini resep ngarang karena kebanyakan modifikasi dari resep asli (bisa dilihat disini ) memanfaat...

Jadi kemarin sebelum pulang kerja, saya udh minta bibi bikinin bakmie goreng (dari mie yg kayak di tukang mie ayam itu loh).. buat makan malam sekeluarga. Bayangan saya bakalan beti2 lah yaa sama bakmie goreng GM, secara bibi kalau masak emang enak. Eh ternyata mengolah mie basah emang gak segampang ngerebus indomie, mie dimasak terlalu matang dan malah jd adonan yg solid! Hadehh.. *tepok jidat *inhale *exhale *lalu laper Antara laper, sebel, tapi mubazir kalau mie gagal itu dibuang.. kesian juga bibi udh cape bikin masa trus berakhir di tempat sampah.. sayang kan.. Akhirnya kepikiran bikin bitterballen mie . Resep asli bitterballen (sesuai dengan sumber gambar) dapat dilihat  disini  yah.. yang saya bikin ini resepnya ngarang, takaran suka2, yg penting seluruh bahan ada di laci dapur. Cukup ambil adonan mie, masukkan potongan keju cheddar, gulung sampai jadi bola, lalu masukkan ke dalam celupan : telur, tepung bumbu (terigu+bawang putih bubuk + ...