Day 4 - Turn The Negative into Positive



Jadi kemarin sebelum pulang kerja, saya udh minta bibi bikinin bakmie goreng (dari mie yg kayak di tukang mie ayam itu loh).. buat makan malam sekeluarga. Bayangan saya bakalan beti2 lah yaa sama bakmie goreng GM, secara bibi kalau masak emang enak. Eh ternyata mengolah mie basah emang gak segampang ngerebus indomie, mie dimasak terlalu matang dan malah jd adonan yg solid! Hadehh..

*tepok jidat
*inhale
*exhale
*lalu laper

Antara laper, sebel, tapi mubazir kalau mie gagal itu dibuang.. kesian juga bibi udh cape bikin masa trus berakhir di tempat sampah.. sayang kan..

Akhirnya kepikiran bikin bitterballen mie. Resep asli bitterballen (sesuai dengan sumber gambar) dapat dilihat disini yah.. yang saya bikin ini resepnya ngarang, takaran suka2, yg penting seluruh bahan ada di laci dapur. Cukup ambil adonan mie, masukkan potongan keju cheddar, gulung sampai jadi bola, lalu masukkan ke dalam celupan : telur, tepung bumbu (terigu+bawang putih bubuk + garam + merica), telur, dan tepung panir. Goreng dalam minyak panas sampai keemasan..lalu angkat :D

Rasanya? Ternyata sakses! Adonan mie yg emang udh berbumbu ditambah potongan keju cheddar yg gurih, lalu tekstur mie yg lembut bercampur dengan kriuk si tepung panir. Saya makan ini aja lahap banget, dicocol pakai saus sambal ataupun mayonaise wijen nya kewpie. Laper pun jadi terobati.. hehehe

Moral for today:

Ketika kita mendapatkan sebuah “masalah”, mari lihat dari sudut pandang yang berbeda.. jadikan “masalah” tersebut merupakan sebuah kesempatan untuk do something different. Asas sintesis dari cara berfikir kreatif di kuliah kali ini ternyata bermanfaat banget buat kehidupan sehari-hari apalagi mamak minimalis a.k.a irit kayak saya.. heuheuheu

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Day 6 - Thiwul dari Kebun Pak Ujang

Image
Pak Ujang sedang mencangkul lahan kebun Pak Ujang adalah seorang petani di Kampung Rancamoyan, Banten. Beliau memiliki lahan kebun sayuran, walaupun tidak besar. Disitu pula dibangun tempat tinggal untuk Ia dan keluarganya. Pak Ujang mulai bertani sejak Ia masih muda. Dulunya Pak Ujang hanya bertani di lahan orang. Ia tidak memiliki tanah walaupun hanya satu meter. Tapi, Pak Ujang adalah seorang petani yang rajin bekerja dan semangat belajar . Setelah bertani selama satu tahun, Pak Ujang mulai mengumpulkan uang untuk dapat sekolah lagi. Karena, jika Ia tamat sekolah dan berprestasi, Ia memiliki kesempatan untuk belajar mendalami pertanian. Pak Ujang kemudian mengubah waktu bekerja nya menjadi pagi-pagi sekali, agar ketika siang, pekerjaannya sudah selesai, dan Ia masih memiliki waktu untuk belajar. Ia pun lulus SMA dengan prestasi yang baik, dan sudah memiliki tabungan untuk melanjutkan pendidikan. Ia semangat sekali untuk mempelajari teknik bertani, agar ilmunya...
Read more

Day 8 - Penyelamat Belanja di saat Baru Melahirkan

Image
Maskot Tokopedia Ini dia yang bikin saya gagal mengalami baby blues  saat baru melahirkan.. hehehehe.. Udah gak usah ditanya lagi lah yaaa ribet dan riweuh nya seorang ibu yang baru punya anak, ngurus sendiri tanpa suster, jauh dari orangtua, dan punya suami yang sibuk (apalagi gengsi kalo beli popok bayi).. hehehe.. Alhamdulillah dengan segala tantangan yang menerpa ketika saya baru melahirkan #KianAF dan masih menjalani cuti pasca melahirkan, aplikasi ini-lah yang saaangat menolong saya menjalani hari-hari sebagai ibu baru. Dari mulai nyari popok kain (demi zero waste aka ngirit), nyari perintilan clodi dan celana bayi ( you name it: cover, snappy, liner, microfiber, i got this babe ), lalu perintilan menyusui kayak breastpump, breastpad, botol ASI kaca, label, penampung asi berlebih yang bisa ditempel di payudara saat menyusui, tas ASIP, semuaaaaa deh saya beli online.  Dulu, jauh sebelum ada aplikasi di smartphone , saya udah belanja di tokopedia. Karen...
Read more

Day 4 - Keluarga Bapak Syauqi

Image
Aisya dan Ali, Si Kembar saat berusia 7 tahun Perkenalkan Aku Aisyah dan ini kisahku. Aku tinggal di sebuah rumah yang nyaman bersama Ayah, Ibu, dan saudara kembarku, Ali. Tahun ini usiaku 11 tahun. Aku sangat sayang mereka. Setiap akhir pekan, kami punya waktu bersama-sama untuk membahas kegiatan selama seminggu terakhir. Ibuku seorang ibu rumah tangga yang asyik, yah walaupun kadang sedikit galak dan tegas, hehe. Aku dekat dengan Ibu dan bercita-cita kelak bisa seperti Ibu. Ali dekat dengan Ayah, mereka berdua sering asyik sendiri. Berkutat dengan lego dan mengutak-atik komputer. Entahlah, aku kurang paham istilah-istilahnya. Terlalu rumit. Keluarga Syauqi saat Si Kembar berusia 11 tahun Tapi akhir-akhir ini Ayah tidak hanya dekat dengan Ali. Ayah sekarang lebih sering menanyakan kabarku di sekolah atau mengajakku ke toko buku untuk berbelanja buku. Ibu juga begitu, sekarang lebih sering meminta tolong Ali menemani ke pasar atau mengajak Ali melihat pameran lego...
Read more