Sebelum jadi Kepompong, Kita Gaet Buddy!

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Maasya Alloh alhamdulillah tibalah kita di akhir perjalanan seekor ulat bulu yang kecil tapi penuh kerempongan.

Selama 8 minggu kemaren saya banyak diaduk aduk perasaanya, selengkapnya bisa dilihat di refleksi saya ketika minggu lalu ya.. itu sebenernya sekaligus aliran rasa sih hahaha biar kebayang nanti pasudah jadi kepompong mau mengamalkan apa.

Karena memang sayapun mendapatkan kondisi terbaru berupa sebuah kehamilan yang masih muda, jadi akan banyak sekali hal yang harus disesuaikan dengan mindmap saya.

Nah minggu ini kita disuruh cari buddy nih. Alhamdulillah ada seorang Bunda dari IIP SamKaBar yang melamar saya, namanya Bunda Tia Riasty.

Awal mula pencarian saya adalah ketika saya sadar bahwa saya lagi hamil muda, kayaknya saya butuh sesama bunda yg lagi hamil juga, tapi lebih senior. Alhamdulillah dapeeet :) Bunda Tia ini kebetulan sedang hamil anak kedua di usia 32 minggu.

Berikut adalah bekal yang disiapkan oleh Bunda Tia untuk saya. Enjoy :)



Berikut highlight nya yaa:


  1. Karena saya masih hamil muda jadi emang secara kondisi tubuh lumayan berbeda. Sekarang mulai kerasa tuh yang namanya morning sickness karena emang banyak di rumah. Solusinya adalah jangan tidur terlalu malam dan usahakan bangun pagi langsung berjemur atau jalan kaki keliling kompleks.
  2. Trus yang namanya hamil muda sekarang tuh mulai kerasa "duh pengin makanan manis" "duh butuh yang asin asin" "duh pengin yang seger seger", ternyataaaa emang tubuh saya itu lagi membutuhkan nutrisi tertentu. Ada di infografis nya yaa.. alhamdulillah sih sekarang saya selalu nyetok kurma dan kacang almond untuk cemilan.
  3. Terakhir. Perihal olahraga. Duh lagi lagi saya seneng banget dapet info kalau olahraga itu justru baik untuk kehamilan.. ASALKAN intensitasnya ringan. Jadi, bismillah, semoga Amih tetap bisa menjaga kesehatan dan FINISH STRONG!

Bekal Kepompong Anggita Triasari

Lalu sayapun bikinin bekel untuk Bunda Tia, berikut yaaa

Bekal untu buddy - Bunda Tia

Doakan yaa semoga saya dan buddy sesama ulat yang sedang hamil bisa melewati fase kepompong dengan ease and peace  :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Day 4 - Hu Si Harimau Sumatera

Image
Seekor Harimau Sumatera sedang mencari mangsa di hutan tropis. Namaku adalah Hu. Aku terlahir di hutan tropis di Selatan Sumatera. Aku hewan karnivora, yaitu si pemakan daging. Babi hutan dan Rusa, adalah makanan favoritku. Tapi, terkadang, akupun mencari mangsa hewan lain jika perutku sudah lapar dan aku belum bisa menangkap keduanya. Aku memiliki tubuh yang relatif paling kecil dibandingkan semua harimau yang hidup saat ini. Tubuhku memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91 kg.  Pagi ini perutku sudah keroncongan. Aku mau keliling hutan mencari makanan. Akupun pergi ke arah Barat, dimana Rusa biasa berkeliaran. Tapi tempat Rusa berkeliaran sudah tak ada lagi. Tempat itu sudah berubah menjadi lahan perkebunan sawit. Lahan Perkebunan Sawit di Riau Kemudian, Akupun pergi ke Utara, Aku mencoba mencari Babi Hutan yang ada di kaki Gunung Kerinci. Jauh sekali perjalanan yang ku tempuh, tapi aku tetap semangat . Aku harus mencari makanan dan...
Read more

Customized Your Own Passion Canvas

Image
 Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Minggu ini sungguh pekan yang gak mudah buat perjalanan baru saya sebagai emak beranak dua..hehe.. Jujur saya belom sempet tune in  sepenuhnya di perkuliahan ini, akhirnya hanya banyak nyimak diskusi di grup Co-House Olahraga aja. Beruntung punya temen2 satu co-house yang suportif dan asik banget diajak diskusi. Baarokalloh ibu2 semuaa Baiklah, tanpa panjang lebar sana sini, berikut passion canvas saya yaa Atau bisa download versi pdfnya disini .
Read more

Day 10 - Pak Ujang dan Ketiga Anak Hu

Image
Hu dan ketiga anaknya Pada zaman dahulu, pulau Jawa adalah sebuah dataran luas yang masih di kelilingi oleh hutan belantara yang lebat. Berbagai macam binatang buas menjadi penghuni dan predator yang dominan. Mereka memangsa apa saja yang lebih lemah mengikuti naluri hewani mereka. Dan manusia penghuni tanah Jawa yang kala itu masih sedikit, tak lepas dari ancaman mereka. Manusia di kala itu harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Mereka harus membuka hutan menempuh bahaya untuk membuat lahan pertanian agar tak kelaparan. Belum lagi resiko ancaman binatang buas seperti singa, harimau, serigala, beruang, macan kumbang, dan hewan-hewan buas lainya yang selalu mengintai. Jika tak berhati-hati dan lengah, maka nyawa menjadi taruhan.  Pada suatu hari, tersebutlah seorang petani yang bernama pak Ujang ingin pergi ke ladang untuk melihat tanaman padinya. Maklum, padi yang menguning dan sudah hampir siap di panen memang sangat rawan di rusak oleh kawanan babi hutan. Jadi t...
Read more