Day 4 - Keluarga Bapak Syauqi

Aisya dan Ali, Si Kembar saat berusia 7 tahun

Perkenalkan Aku Aisyah dan ini kisahku.
Aku tinggal di sebuah rumah yang nyaman bersama Ayah, Ibu, dan saudara kembarku, Ali. Tahun ini usiaku 11 tahun. Aku sangat sayang mereka. Setiap akhir pekan, kami punya waktu bersama-sama untuk membahas kegiatan selama seminggu terakhir. Ibuku seorang ibu rumah tangga yang asyik, yah walaupun kadang sedikit galak dan tegas, hehe. Aku dekat dengan Ibu dan bercita-cita kelak bisa seperti Ibu. Ali dekat dengan Ayah, mereka berdua sering asyik sendiri. Berkutat dengan lego dan mengutak-atik komputer. Entahlah, aku kurang paham istilah-istilahnya. Terlalu rumit.

Keluarga Syauqi saat Si Kembar berusia 11 tahun
Tapi akhir-akhir ini Ayah tidak hanya dekat dengan Ali. Ayah sekarang lebih sering menanyakan kabarku di sekolah atau mengajakku ke toko buku untuk berbelanja buku. Ibu juga begitu, sekarang lebih sering meminta tolong Ali menemani ke pasar atau mengajak Ali melihat pameran lego. Hmmm.., aku dan Ali senang sih, tapi ini sedikit aneh bagi kami, hehe. Mungkin Sabtu depan, aku akan bertanya kepada mereka.
Sabtu ini, kami duduk bareng bersama Ayah dan Ibu. Ini adalah diskusi penting diantar kami. Ayah yang membuka forum ini ... 
(dalam hatiku terus bertanya kenapa ibu sekarang lebih dekat ke Ali. Kenapa Ayah lebih dekat ke aku ?)
Cerita diatas adalah sepenggal pembukaan dari presentasi kelompok 4. Kelompok yang terdiri dari Bu Noor, Mba Lia, dan Mba Efi menitikberatkan peran pengasuhan orangtua pada masa pra baligh anak. Dengan asas "Dekat, Lekat, dan Sahabat", orangtua diajak untuk senantiasa terus bertumbuh dan membersamai buah hati yang juga tumbuh memasuki usia pra-baligh. Konsep lintas gender pun sebaiknya diterapkan. Diharapkan pada usia ini, anak perempuan senantiasa dekat dengan ayahnya, dan anak laki-laki dekat dengan ibunya.

Sebetulnya untuk apa sih konsep lintas gender dalam pengasuhan anak usia pra baligh ini diterapkan? berikut adalah beberapa manfaatnya:

6 KELEBIHAN ANAK LAKI-LAKI DEKAT DENGAN IBUNYA
  1. Kesempatan mendapat nilai akademis lebih tinggi : karena tidak mudah cemas dan depresi, jadi anak nyaman dan tenang saat belajar
  2. Kecerdasan emosi dan empati : kedekatan dengan ibu membuat anak bebas mengenali dan mengekspresikan emosinya
  3. Menjadi pasangan yang penuh empati
  4. Memiliki kesempatan sukses dalam pekerjaan
  5. Memiliki paham yang seimbang tentang maskulinitas
  6. Mendapatkan pasangan hidup seperti sosok ibunya

3 KELEBIHAN ANAK PEREMPUAN DEKAT DENGAN AYAHNYA
  1. Anak perempuan butuh belaian lembut dan kasih sayang ayah untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kepribadiannya
  2. Anak perempuan butuh sosok laki-laki hebat yang akan jadi paramter baginya dalam memilih serta menentukan pasangan
  3. Anak perempuan butuh peran ayah dalam memilih jodoh terbaik untuknya saat telah siap menikah kelak
Saya jadi paham kenapa kalau di luar negeri itu sampai ada istilah "I am daddy's little girl and I'll always be."

Ternyata kedekatan emosi ayah dan anak perempuannya sangatlah meninggalkan kesan yang mendalam.

Sayapun jadi paham terhadap salah satu cerita doraemon yang memperlihatkan adegan Papa Nobita yang sedang stress di kantor, tidak bisa berkata apa-apa di rumah, dan segera pergi ke rumah orangtuanya lalu menangis meraung-raung di pangkuan Ibunya. Papa Nobita dikisahkan sebagai seorang karyawan teladan dan ayah dan baik.

Sama dengan Eyang BJ Habibie dan Bapak Ridwan Kamil, yang menonjol adalah sosok ibu mereka yang berhasil mendidik mereka sehingga menjadi orang yang sukses dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Masya Alloh, materi hari ini sangat menyentuh hati saya..

"Ya Alloh bimbinglah hambaMu ini, agar kelak aku dapat mendidik #KianAF menjadi anak yang Sholih.. Aamiin.."


#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

Comments

Popular posts from this blog

Day 6 - Thiwul dari Kebun Pak Ujang

Day 8 - Penyelamat Belanja di saat Baru Melahirkan