Day 9 - The Before After on Waku Waku Japan

The Before After - Reality show tentang renovasi rumah

Siapa yang suka nonton Waku Waku Japan?

Ini adalah acara kesukaan saya kalau lagi nyetel channel Waku Waku. The Before After adalah sebuah reality show yang mengangkat topik tentang proyek renovasi rumah. 

Episode kali ini bercerita tentang renovasi sebuah rumah yang sudah berusia 200 tahun, dan selama 200 tahun itu belum pernah direnovasi.

Ketika rumah tersebut dibongkar, ternyata ada sarang lebah yang sangat besar menempel di dalam langit-langit rumah. Selama ini sarang lebah tersebut tidak diketahui keberadaannya oleh sang pemilik rumah, karena tertutup oleh atap loteng.

Sarang lebah yang menempel di atap

Saya jadi kepikiran memberikan kisah teladan dari seekor lebah. Karena bagi Umat Islam, perumpamaan orang soleh adalah memiliki perilaku seperti lebah.

Apa saja sih perilaku dari seekor lebah yang patut diteladani oleh manusia? Berikut yaa sila disimak:

Hinggap di tempat yang bersih dan menghirup apa hanya yang bersih saja
Lebah hanya hinggap di tempat-tempat terpilih saja. Lebah sangat jauh berbeda dengan lalat. Lalat sangat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih yang mengandungi bahan madu atau nektar.

Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah SWT berfirman:

Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)

Mengeluarkan yang bersih
Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat yang banyak untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Lebah sangat kaya dengan kebaikan, sedangkan dari organ tubuh pada binatang lain, mereka hanya mengeluarkan sesuatu yang menjijikan.

Begitu juga seorang mukmin, kita haruslah menjadi manusia yang produktif dengan kebaikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan (khair), supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77)

Al-khair di dalam ayat ini bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya. Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaatan manusia.

Tidak pernah merusak 
Lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan kerusakan dalam apa-apa hal sekalipun: baik secara fisikal maupun tidak.. Bahkan dia melakukan pembaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu.

Bekerja keras
Lebah adalah pekerja yang bekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras?

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7)

Kerja keras dan semangat pantang menyerah itu lebih-lebih lagi dituntut lagi dalam menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang ramai manusia yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah– tidak suka jika dirinya rugi dalam menegakkan keadilan.

Bekerja sama dan tunduk pada satu pimpinan
Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengundang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman.

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)

Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu
Lebah akan menyerang hanya ketika mereka terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.



========================================================================

Setelah bercerita tentang lebah, Kian lalu saya ajak untuk minum madu, karena memang Ia sedang batuk.. hehehe.. Saya ceritakan bahwa ini adalah madu yang dihasilkan dari lebah, banyak sekali ya manfaatnya.. Terimakasih Lebah, telah menjadi ciptaan Alloh yang memberikan kami tauladan yang baik..

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Day 6 - Thiwul dari Kebun Pak Ujang

Day 8 - Penyelamat Belanja di saat Baru Melahirkan

Day 4 - Keluarga Bapak Syauqi