Day 10 - Pak Ujang dan Ketiga Anak Hu
Hu dan ketiga anaknya |
Pada zaman dahulu, pulau Jawa adalah sebuah dataran luas yang masih di kelilingi oleh hutan belantara yang lebat. Berbagai macam binatang buas menjadi penghuni dan predator yang dominan. Mereka memangsa apa saja yang lebih lemah mengikuti naluri hewani mereka. Dan manusia penghuni tanah Jawa yang kala itu masih sedikit, tak lepas dari ancaman mereka.
Manusia di kala itu harus berjuang keras untuk bertahan hidup. Mereka harus membuka hutan menempuh bahaya untuk membuat lahan pertanian agar tak kelaparan. Belum lagi resiko ancaman binatang buas seperti singa, harimau, serigala, beruang, macan kumbang, dan hewan-hewan buas lainya yang selalu mengintai. Jika tak berhati-hati dan lengah, maka nyawa menjadi taruhan.
Pada suatu hari, tersebutlah seorang petani yang bernama pak Ujang ingin pergi ke ladang untuk melihat tanaman padinya. Maklum, padi yang menguning dan sudah hampir siap di panen memang sangat rawan di rusak oleh kawanan babi hutan. Jadi tiap hari harus di jaga hingga tiba masa panen.
Waktu tengah asik memperbaiki pagar yang mengelilingi sawahnya, tiba-tiba pak Ujang mendengar sesuatu. Diapun mencari-cari asal dari mana suara tersebut. Dan ahirnya dia pun di buat kaget, karena ternyata itu adalah suara 3 ekor anak harimau. Sepertinya ketiga anak harimau tersebut terjebak di dalam lubang yang dalam dan tak bisa keluar. Hingga mereka hanya bisa meraung-raung lemah berusaha mencari induknya.
Rasa takut menyelimuti pak Ujang. Karena dia tahu bahaya apa yang akan mengancamnya jika sampai induk harimau tiba. Ingin sekali dia berlari dan meninggalkan ke tiga anak harimau itu di dalam lubang. Tapi baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Dan tiba-tiba fikiran pak Ujang teringat pada nasib 3 anak harimau itu. Jika terus di biarkan, maka mereka bisa mati tenggelam dalam lubang yang akan di penuhi air hujan.
Akhirnya, pak Ujang mengikuti kata hatinya. Rasa ibanya pada sesama mahluk hidup mendorongnya untuk kembali. Dia memberanikan diri mengambil semua risiko dan kemungkinan yang menantinya demi menyelamatkan 3 anak harimau itu.
"Perbuatan baik, pasti akan mendapat balasan yang baik pula". Kata pak Ujang dalam hati untuk menghilangkan rasa ragunya. Pak Ujangpun terjun ke dalam lubang dan mengeluarkan anak harimau satu persatu. Pak Ujang dengan sangat hati-hati mengangkat anak harimau itu dan meletakanya di pinggir lubang. Hingga akhirnya dia mengeluarkan anak harimau yang ke tiga.
Tapi ketika anak harimau terahir telah di keluarkanya, tiba-tiba pak Ujang mendengar suara auman yang sangat keras. Dilihatnya Hu, sang induk harimau telah berada di pinggir lubang itu, sedang pak Ujang masih ada di dalam lubang.
Tentu saja Pak Ujang sangat terkejut. Wajahnya pucat pasi karena menahan rasa takut yang teramat sangat. Hal tersebut dapat di maklumi. Karena posisi pak Ujang tersudut dalam lubang tanpa bisa lari kemana-mana.
Akhirnya, pak Ujang pun pasrah pada nasib. Dia sudah siap menerima nasib apapun yang akan menimpanya. Tapi pak Ujang berkata pada Hu..
"Hai Hu, Ibu dari anak-anak harimau ini.. Aku tak bermaksut jahat. Aku hanya berusaha menolong anak mu agar tak tenggelam dalam lubang ini. Lalu, apakah kau akan membalas niat baik ku dengan memakan ku?". Tanya pak Ujang.
Mendengar kata-kata pak Ujang, Hu hanya terdiam. Dia menatap pak Ujang seolah memiliki arti lain. Tak lama kemudian, Hu membawa anaknya pergi meninggalkan pak Ujang tanpa melukainya. Konon kabarnya, Hu dan pak Ujang itu menjadi sahabat baik. Bahkan Hu sering menemani pak Ujang di sawah untuk menjaganya dari serangan hewan-hewan buas di hutan. Bahkan harimau itu juga membantu menjaga sawah pak Ujang dari gangguan gerombolan babi hutan sebagai balas budi telah menyelamatkan nyawa anak-anaknya.
Sumber : Dongeng Anak Indonesia
========================================================================
Kali ini saya mencoba memodifikasi dongeng rakyat tentang hubungan baik antara hewan dan manusia. Dongeng ini saya sadur dari sebuah blog berisi cerita rakyat, dengan menyesuaikan karakter Petani menjadi Pak Ujang (yang telah saya ceritakan di beberapa dongeng sebelumnya), dan Harimau menjadi Hu (karakter inipun telah muncul di dongeng sebelumnya). Sengaja saya memilih dongeng yang mempertemukan kedua karakter pada dongeng yang berbeda, agar Kian sudah lebih familiar dengan kedua karakter tersebut. Dan benar saja, Ia senang sekali diberikan dongeng seperti ini!
Lalu setelah cerita ini selesai saya bacakan dan kami ngobrol-ngobrol.. Kian jadi memiliki satu permintaan : Kian mau liat macan! heuheuheu..
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Comments
Post a Comment