Day 3 - Koko dan Kiki Bermain Bergantian



“Ibuuu Kiki masih mau bermaiiiin”
“Koko juga, Buuuu”

Ucapan itu terngiang-ngiang di benak Ibu, ditambah sinar mata dari anak-anaknya yang meredup saat Ibu menyuruh mereka menyudahi aktivitas bermain hujan.

Walaupun anak-anak tetap patuh dan mengikuti peraturan, tapi tetap saja Ibu ingin membuat anak-anak bisa kembali bermain dengan ceria.

Ibu jadi merencanakan sebuah aktivitas yang masih berkaitan dengan hujan. Ibu mau mengajak anak-anak membuat pelangi dari percobaan sains sederhana: menyemprotkan air menghadap ke arah sinar matahari.

Tapiiii.. Ibu hanya memiliki satu buah semprotan. Sehingga Koko dan Kiki harus memakainya bergantian.

“Koko, Kiki, pagi ini cerah sekali yaa, matahari bersinar dengan ceria. Siapa yang hari ini mau bermaiiin?” , ajak Ibu.

“Saya! Saya!” , saut Koko dan Kiki antusias.

“Mau main apa kita, Bu?” , tanya Kiki

Ibu lalu menunjukkan gambar pelangi yang ada di dalam buku ensiklopedia. Sambil membuka buku ensiklopedia, Ibu lalu menjelaskan kepada anak-anak.

“Hayooo ini gambar apa?”



“Pelangi buu!” , jawab Koko

“Kalau ini?”



“Matahari buu!” , jawab Kiki tak mau kalah.

“Kalau ini, sedang apa yaa? Ada yang ingat?”



“HUJAN BUUU”

“Betul sekali. Pelangi biasa muncul setelah hujan, ketika hujan yang turun arahnya menghadap ke arah sinar matahari. Jadi sebetulnya, pelangi adalah pantulan dari cahaya matahari.” , Ibu mulai menjelaskan.

“Siapa yang mau coba bikin pelangi?” , Ibu mulai menggandeng Koko dan Kiki ke halaman belakang.

“Saya! Saya! Eh.. tapi kan sekarang gak hujan, bu.” , ujar Kiki penasaran

“Betul sekali Kiki. Oleh karena itu, kita buat hujan yuk pakai ini!” , Ibu lalu mengambil semprotan yang telah diisi air.

membuat pelangi dengan semprotan air


“Begini cara mainnya. Koko dan Kiki menghadap ke arah matahari. Lalu semprotkan air ke atas, sampai 10 semprotan. Kita hitung bersama-sama ya, 1-10. Setelah itu, bergantian ya sayang, antara Koko dan Kiki bermain semprotannya.” , Ibu memberi peraturan.

“Sekarang, ayo kita suwit! Gunting, Batu, Kerrrr..TAS!”

“Asiiik! Aku KERTAS! Koko BATU! Aku duluaaan” , seru Kiki sambil melompat kegirangan.

Kemudian Ibu memberikan semprotan kepada Kiki. Kemudian Ibu, Kiki, dan Koko bersama2 menghitung 1-10.

“Sudah sepuluh! Giliran Koko yaaa!” , Koko kemudian menagih janji.

Kiki dengan sukarela menyerahkan semprotan kepada Koko. Begitu seterusnya terjadi sampai air di dalam botol semprotan habis.

“Buuu gak bisa nyemprot niih, airnya habiiis!” , ujar Koko kebingungan



“Oke, berarti sekarang waktunya istirahat. Ibu sudah menyiapkan kue pelangi looh buat Koko dan Kiki, ayo masuk!” , Ibu mengajak Koko dan Kiki untuk masuk ke rumah, mencuci tangan, dan duduk di ruang makan.

“Koko dan Kiki, terimakasih ya sudah bisa bermain bergantian. Jadi, kalau Ibu hanya punya satu mainan, Koko dan Kiki harus saling berbagi ya Nak..” , Ibu memberi apresiasi sekaligus tambahan nasehat. Sambil mengunyah kue, Koko dan Kiki mengangguk dan mengiyakan. Mereka lahap sekali makan kue pelangi buatan ibu. 

Ibu senang sekali, melihat kedua anaknya dapat bermain dengan ceria. Merekapun dapat akur dan saling berbagi :)

=====================================================================

Kemarin sepulang kantor, saya sengaja membawakan Kian kue pelangi, agar proses mendongeng lebih menarik. sayangnya, berbeda dengan Koko dan Kiki, Kian gak terlalu suka makan kue, disisakannya lapisan berwarna hijau dan biru.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Day 6 - Thiwul dari Kebun Pak Ujang

Day 8 - Penyelamat Belanja di saat Baru Melahirkan

Day 4 - Keluarga Bapak Syauqi