Day 10 - Father and Son : Mempersiapkan Calon Ayah
Ilustrasi Ayah dan Anak Lelaki |
It's not time to make a changeJust relax, take it easyYou're still young, that's your faultThere's so much you have to knowFind a girl, settle downIf you want you can marryLook at me, I am old, but I'm happyI was once like you are now, and I know that it's not easyTo be calm when you've found something going onBut take your time, think a lotWhy, think of everything you've gotFor you will still be here tomorrowBut your dreams may not(Father and Son; Song by Yusuf Islam)
Huaaaa materi hari ini bikin merinding dan mbrebes mili deh, secara anak saya adalah seorang laki-laki dan sungguh, adalah sebuah mimpi saya untuk membesarkan #KianAF bersama dengan Apa nya agar Ia menjadi lelaki yang tangguh. Proses menjadi seorang Ayah bukanlah sebuah proses yang mudah.
Banyak para Ayah yang ‘gagal’ menjadi Ayah bukan karena ia tidak mampu, tapi karena ia tidak cukup bekal, tidak cukup belajar. Alhasil, setelah menjadi Ayah ia kikuk, bingung harus bagaimana memperlakukan wanitanya dan keluarganya dengan baik.
Oiya, pemaparan materi oleh Kelompok 10 yang beranggotakan Mba Yunita Dury dan Mba Ulfah ini didahului dengan sebuah cerita. Berikut yaa:
Sebut saja namanya Mr.Budi (bukan nama yang sebenarnya), seorang pria berusia 35+ yang sampai kini masih kebingungan dengan perannya sebagai Ayah, padahal usia pernikahannya sudah menginjak tahun ketujuh dan sudah dikaruniai 3 orang anak.
Mr. Budi ini tipe Ayah tukang main, sebagian besar waktunya habis di luar rumah, dengan berbagai kegiatan kongkow dan tak jarang bersinggungan dengan gadis-gadis muda.
Ia hampir tidak terlibat dalam pengasuhan dan “belum” merasa penting untuk melakukan tanggung jawab terhadap istri dan ketiga anaknya.
Ia bisa tak pulang berhari-hari karena ‘main’ di luar, juga bisa tetap nyenyak tidur dan bermalas-malasan sementara anak-anaknya menangis di kanan kirinya. Nyaris tidak ada rasa bersalah.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan istrinya?
Beban pernikahan terasa berat sebelah, dan membuatnya tidak sanggup.
Apa suaminya paham beban itu? tidak.
“This is my world, and I’m Happy ” pendapat Mr. Budi.
Mr. Budi belum memahami perannya.
Bahkan lebih jauhnya lagi ia belum matang dalam perkembangan seksualitas, sebagai laki-laki sejati.
Pada kasus Mr.Budi ini rupanya ia nyaris tidak punya role model tentang bagaimana menjadi Ayah yang sejati. Kedua orang tuanya dulu sibuk bekerja, hampir tidak ada kedekatan dengan kedua orang tuanya. Ia banyak menghabiskan waktunya dengan bibi (pengasuh) dan aneka fasilitas yang tersedia di rumahnya. Ia melihat sosok Ayah banyak di luar rumah dan tak hadir di rumah, hanya sesekali saat liburan panjang. Itupun tetap dengan pekerjaan ini itu.
Ya, Ia kehilangan kesempatan belajar dan nyaris tak punya bekal.
Wajah tampan dan uang berlimpah tak cukup untuk modalnya memasuki gerbang pernikahan. Banyak lubang, banyak fase perkembangan yang terlewati.
Sosok Ayah dan Ibu harus ada sepanjang masa mendidik anak-anak dari lahir sampai usianya aqil baligh agar fitrah seksualitas itu tumbuh subur, matang, paripurna.
Aaah, luar biasa yaa..
Oiya, dari sebuah artikel dari intisari tentang 8 Hal Yang Harus Diajarkan Ayah Kepada Anak Lelakinya Agar Kelak Jadi Pria Sejati. Silahkan disimak yaa:
1. Terangkan pentingnya mengetahui arti menang dan kalah
Menjadi teman anak dalam lomba atau permainan di sekolah merupakan sebuah latihan yang bagus untuk “kualitas kelelakian”. Melalui lomba dan permainan itu, anak-anak bisa merasakan apa itu kemenangan dan bagaimana usaha untuk meraihnya.
Seorang ayah juga dapat memberikan pemahaman apabila sang anak mengalami kekalahan. Jika kalah dalam perlombaan tidak perlu malu.
2. Ajarkan perilaku yang benar dalam menghadapi perempuan
Seorang ibu bisa saja mengajarkan kepada anak laki-lakinya bagaimana memperlakukan seorang perempuan. Namun, hanya ayah yang bisa mencontohkan secara langsung berdasarkan pengalamannya. Adalah luar biasa bila anak laki-laki belajar dari ayahnya tentang hal-hal penting tentang perempuan. Bukan dari temannya, bukan dari internet, tetapi dari ayahnya.
3. Bicaralah tentang cinta antar lelaki
Biarkan anak laki-laki Anda belajar tentang semua perasaan kelelakiannya dari hati ke hati ketika saat itu tiba. Bagi seorang remaja laki-laki, hal ini adalah sebuah hadiah yang berharga jika ayahnya bercerita tentang cinta dan kencan pertamanya. Katakan pula untuk tidak perlu buru-buru karena lebih baik menunggu untuk dapat perempuan yang tepat. Pembicaraan seperti ini sangat berguna untuk saling mempercayai.
4. Ajari bagaimana untuk melawan balik
Seorang ayah adalah satu-satunya orang yang dapat dengan tepat mengajarkan anak laki-lakinya untuk menjadi kuat, teguh, dan tahu mana yang benar. Ayah dapat mengajarkan anak laki-lakinya untuk mengetahui kapan untuk melawan atau jangan pedulikan bila diprovokasi. Ayah juga dapat menerangkan bahwa kebaikan hati bukan berarti sebuah kelemahan.
5. Bantu anak untuk menemukan pandangan hidup sendiri
Anda tidak perlu melakukan hal yang spesial. Anda cukup ada dari waktu ke waktu dan berbicara kepadanya. Dengan bantuan ayah, anak dapat melihat beberapa sudut pandang pada suatu kejadian yang sama, belajar menganalisa, dan membentuk padangannya sendiri akan sesuatu.
6. Perkaya anak dengan pengalaman yang menarik
Bagi seorang ibu mungkin permainan memutar roda keberuntungan bukanlah permainan yang baik. Namun, permainan itu akan dipilihkan oleh seorang ayah karena bisa menjadi permainan yang berkarakter macho. Nah, sang anak akan mengganggapnya sebagai sebuah pengalaman baru yang sensasional.
7. Ajari trik-trik atau pekerjaan kaum lelaki
Ada beberapa trik dari kaum lelaki yang akan terlihat seperti sulap bagi kebanyakan perempuan. Contohnya, menyalakan perapian, memaku, atau memperbaiki mobil. Saat anak dewasa, pasti akan menjadi seorang lelaki yang terampil.
8. Bantu mengenalkan pekerjaan harian di rumah
Memang sih pekerjaan seperti mengikat dasi, menyukur kumis, atau menyetrika kemaja sendiri, dapat dipelajari dari internet. Namun, pengetahuan itu akan lebih baik diajarkan oleh seorang ayah kepada anak lelakinya.
========================================================================
Widii seru yaah artikelnya! gak sabar deh nunggu Kian besar biar bisa diajak bikin perapian..hehehe.. Terimakasih kelompok 10 atas materinya!
#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Comments
Post a Comment